Minggu, 23 September 2012

Panduan Penulisan Abstraksi pada Jurnal Ilmiah



Abtraksi atau Abstract dalam bahasa asing adalah sebuah bagian dari karya tulis, baik itu karya tulis ilmiah yang berupa jurnal ataupun karya tulis bebas. Abstraksi adalah sebuah tulisan kecil yang menggambarkan konten utuh dari karya tulis tersebut, dimana sebuah abstraksi diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap pembaca untuk mendapatkan informasi lebih dalam lagi seputar jurnal atau karya tulis tersebut. Abstraksi umumnya ditempatkan sesudah judul naskah.
 
     Peran sebuah abstraksi sangatlah penting dalam pembuatan sebuah jurnal atau karya tulis, abstraksi menjadi media komunikasi awal antara pembaca dan jurnal, sehingga pembaca dapat mengetahui pokok bahasan dalam jurnal tersebut selain judul. seorang pembaca tidak akan dengan mudah menentukan jenis jurnal yang akan dia baca tanpa melihat intisari dari jurnal tersebut, maka dari itu peran abstraksi sangat-sangatlah penting dalam sebuah karya tulis.

     Dalam pembuatan sebuah abstraksi terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi, diantaranya adalah:



  1. Sebuah abstraksi harus mencerminkan isi dari kesuluruhan jurnal tersebut.
  2. Berada di kolom paling depan jurnal, sehingga pembaca dapat langsung menemukan dan dapat mengetahui informasi jurnal.
  3. Isi dari abstraksi tidak lebih dari 250 kata, atau 25 baris apabila satu baris di rata-ratakan 10 kata.
  4. Dalam sebuah abstraksi hanya terdapat sebuah paragraf, dalam artian lain tidak ada pergantian paragraf dalam sebuah abstraksi (tanpa alinea).
  5. Jenis huruf dalam abstraksi dibedakan dengan jenis huruf dalam konten jurnal.
  6. Sebisa mungkin menghindari penggunaan kalimat aktif, sebaiknya kalimat pasif.
  7. Tidak mencantumkan konten lain selain text dalam sebuah abstraksi. Misalkan diagram, gambar dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar